• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Apple Tepis Spekulasi: Mengapa Raksasa Teknologi Ini Menolak Tawaran TikTok?

img

Saat ini, perusahaan-perusahaan media sosial terkemuka seperti X dan Meta, yang dikenal melalui platform-platformnya seperti Instagram dan Facebook, semakin berusaha untuk menyesuaikan diri dengan regulasi pemerintah seputar konten yang diunggah. Berdasarkan laporan Bloomberg yang dipublikasikan oleh Apple Insider pada 29 Januari 2025, terungkap bahwa Apple, perusahaan yang terkenal dengan produk iPhonenya, menunjukkan minat untuk membeli TikTok dengan tawaran yang diperkirakan mencapai USD 60 miliar.

Terdapat informasi bahwa mantan Presiden Donald Trump telah melakukan pembicaraan dengan beberapa perwakilan perusahaan Amerika terkait potensi akuisisi TikTok, termasuk Microsoft. Namun, untuk dapat memiliki sebuah platform media sosial, Apple harus mematuhi berbagai hukum yang berlaku. Meskipun secara finansial Apple memiliki kapasitas untuk mengakuisisi hampir semua startup atau perusahaan yang diinginkan, minat mereka terhadap TikTok justru tidak mencuat.

Mengerucut kepada kebijakan pemerintah yang mengatur konten di platform sosial media, Apple tampaknya enggan untuk terlibat dalam akuisisi TikTok. Dikhawatirkan, jika perusahaan ini melakukan sensor terhadap konten, justru Apple yang akan menjadi target kritik, bukan pemerintah. Kesulitan untuk memenuhi tuntutan regulasi ini bukanlah hal sepele, terutama ketika ada perintah eksekutif dari Trump yang memberikan TikTok waktu untuk menjual bisnisnya di AS agar terus beroperasi.

Peringatan dari China, yang disampaikan pada 13 Maret 2024, menegaskan bahwa rancangan undang-undang yang mengarah pada pelarangan TikTok akan memiliki dampak negatif bagi Amerika Serikat. Kondisi ini menunjukkan adanya masalah serius dalam pencarian informasi, di mana beberapa topik sensitif, seperti aborsi, telah terkena dampak sensor, mengakibatkan hasil pencarian lebih terbatas di wilayah AS.

Dalam konteks ini, jika kebijakan penyensoran menjadi keharusan, Apple harus siap untuk mematuhi. Namun, di sisi lain, ada potensi penghematan signifikan jika platform media sosial tidak menerapkan moderasi konten. Banyak perusahaan dan miliarder di AS terlihat tertarik untuk mengakuisisi TikTok, tetapi kunci masalahnya bukan pada harga saja. TikTok, dalam hal ini, masih memerlukan modifikasi dan moderasi konten yang memerlukan biaya tidak sedikit.

Di sisi lain, kemungkinan untuk mengurangi biaya moderasi konten terkadang dianggap sebagai langkah yang lebih menguntungkan bagi perusahaan dalam konteks hubungan mereka dengan pemerintah AS yang baru. Dalam laporan tersebut, ada catatan bahwa nasib TikTok di AS kini berada pada masa kritis, memberikan tenggat waktu 75 hari untuk menentukan langkah selanjutnya.

Apple terlihat mengambil sikap yang sama dengan keputusan mereka di masa lalu, seperti menolak tawaran untuk mengakuisisi Disney, meskipun banyak ahli menyarankan untuk melakukannya. Saat ini, TikTok berusaha membatasi hasil pencariaan demi menyeimbangkan kepentingan para politisi sayap kanan di AS. Konteks ini menunjukkan bahwa jika Apple berhasil mengakuisisi TikTok, mereka akan menghadapi banyak tekanan, baik politik maupun hukum, di seluruh dunia.

Hal serupa terjadi pada perusahaan lain seperti Meta, yang memutuskan untuk menghentikan moderasi konten sama sekali. Dalam beberapa tahun terakhir, Apple juga telah mengurangi jumlah perusahaan yang diakuisisi secara signifikan. Akuisisi terbesar mereka hingga saat ini adalah Beats, yang dilaporkan menghabiskan dana sebesar USD 3 miliar. Pergerakan ini menunjukkan bahwa Apple lebih berhati-hati dan selektif dalam mengambil langkah-langkah akuisisi di era digital yang penuh tantangan ini.

Dengan berbagai pertimbangan yang ada, jelas bahwa langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan teknologi besar seperti Apple terhadap platform media sosial akan sangat dipengaruhi oleh situasi politik dan peraturan yang berlaku. Selanjutnya, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan ini akan menjadi faktor kunci dalam menentukan masa depan mereka di pasar global yang terus berkembang.

Special Ads
© Copyright 2024 - ZonaRandom88 | Situs Informasi Terkini, Artikel Menarik, Hiburan, Teknologi, Wisata, dan Berita bola
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads
...