Jelang Pelantikan Trump: AS Menggenggam Harta Karun Bitcoin Senilai Rp 105 Triliun!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4410597/original/021067700_1682846409-jievani-weerasinghe-NHRM1u4GD_A-unsplash.jpg)
Menurut informasi yang diperoleh dari Cryptonews pada Minggu, 12 Januari 2025, platform intelijen Blockchain dan kripto, Arkham, telah mengonfirmasi bahwa miliaran Bitcoin yang disita dari Silk Road serta Bitcoin milik FBI masih berada di alamat yang dikelola oleh pemerintah Amerika Serikat hingga tanggal 9 Januari 2025.
Seiring datangnya tahun 2025, berita terbaru menunjukkan bahwa otoritas AS belum melakukan penjualan Bitcoin (BTC) baru, meskipun ada laporan yang mengindikasikan bahwa Departemen Kehakiman (DOJ) telah memberikan izin untuk penjualan secara besar-besaran. Di samping itu, Kongres juga tengah menelaah undang-undang untuk memungkinkan Federal Reserve menyimpan sebagian Bitcoin, setelah ketua The Fed, Jerome Powell, mengungkapkan bahwa bank sentral tidak memiliki kewenangan hukum untuk memiliki mata uang kripto tersebut.
Sampai saat ini, belum ada kepastian apakah pemerintah AS akan melanjutkan penjualan Bitcoin yang dikendalikan selama masa akhir pemerintahan Presiden Joe Biden. Hal ini bisa jadi berarti bahwa harga Bitcoin mungkin akan mengalami penurunan yang signifikan, menurut pernyataan Ibrahim pada 9 Januari 2025.
Ibrahim juga menambahkan bahwa kemungkinan besar Donald Trump ingin menjadikan aset kripto sebagai alat pembayaran di AS, meskipun tampaknya Bank Sentral akan menolak ide tersebut. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa saldo Bitcoin yang disita setara dengan USD 6,44 miliar, atau sekitar Rp 105 triliun.
Beberapa negara bagian seperti Texas dan Ohio juga sedang mempertimbangkan undang-undang terkait Bitcoin. Munculnya berita ini menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan pengamat. Trump sendiri telah menyatakan komitmennya untuk mempertahankan kepemilikan Bitcoin di AS dan membentuk cadangan Bitcoin.
Ibrahim menyatakan bahwa terdapat perbedaan pendapat antara Trump dan Bank Sentral mengenai strategi terkait Bitcoin. Kabar mengenai potensi penjualan ini mulai beredar setelah DOJ meluluskan 69.370 BTC untuk dijual. Selain itu, pemimpin industri kripto sedang melobi Trump supaya mengeluarkan perintah eksekutif untuk cadangan Bitcoin dalam waktu 100 hari setelah pelantikannya.
Terakhir, Liputan6.com mengingatkan bahwa keputusan investasi memiliki risiko, dan mereka tidak bertanggung jawab terhadap keuntungan atau kerugian yang mungkin timbul dari investasi tersebut. Ibrahim mencatat ada tiga titik potensial di mana Bitcoin berpotensi mendekati titik terendahnya.
✦ Tanya AI