• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Terungkap! Karyawan PT Timah Minta Maaf Setelah Kontroversi Hinaan Terhadap Honorer Peserta BPJS Kesehatan

img

Seorang karyawan PT Timah yang bernama inisial DCW terlibat dalam kontroversi setelah video dirinya menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, ia menampilkan perilaku yang dianggap tidak sensitif terhadap pegawai honorer yang berobat menggunakan kartu BPJS Kesehatan. Menanggapi kejadian ini, DCW menjelaskan bahwa konten yang diunggahnya adalah Point of View (POV) pribadi yang tidak berhubungan dengan perusahaan tempatnya bekerja.

Konten-konten yang ada di akun saya tersebut adalah murni POV; itu adalah sudut pandang saya sendiri dan tidak ada hubungannya dengan perusahaan tempat saya bekerja, ungkap DCW dalam sebuah video yang diunggah akun X @Heraloebss, pada tanggal 3 Januari 2025.

Merespons insiden ini, Anggi Siaahan, Kepala Bidang Komunikasi PT Timah Tbk, menegaskan bahwa perusahaan akan menangani kasus ini sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Kami memantau situasi ini, dan sejak hari pertama merespon tanggapan publik, Tim HC perusahaan telah segera melakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan, kata Anggi dalam pesan tertulis yang disampaikan pada hari yang sama.

Dalam video yang viral tersebut, DCW terlihat menyindir pegawai honorer dengan mengatakan, Saya gak ngantri deh, pasien prioritas, seraya menunjukkan simbol perusahaan tempatnya bekerja. Hal ini memicu kritik luas di dunia maya, di mana banyak orang menganggap sikap DCW sebagai tindakan yang mempermalukan para pengguna BPJS.

Menyadari dampak dari perbuatannya, DCW pun meminta maaf kepada publik. Jika video yang saya buat telah membuat pihak mana pun merasa tersinggung, saya meminta maaf, ujarnya setelah hajatan tersebut menjadi bahan perbincangan di banyak kalangan.

Dari pihak perusahaan, Anggi menegaskan bahwa meskipun DCW mengklaim bahwa video tersebut adalah pendapat pribadi dan tidak mewakili PT Timah Tbk, perusahaan tetap bertanggung jawab atas perilaku karyawannya. PT Timah BUMN komitmen untuk menindaklanjuti pelanggaran semacam ini agar tidak terulang di masa depan.

Perusahaan tegas terhadap pelaksanaan aturan kekaryawanan, namun proses harus dijalani, tegas Anggi. Ia juga menyampaikan bahwa saat ini Kejaksaan Agung sedang mengusut kasus korupsi yang melibatkan perusahaan dalam hal tata niaga komoditas timah yang berlangsung antara 2015 hingga 2022. Kasus ini tentu menjadi bahan evaluasi penting untuk PT Timah di masa mendatang.

Video yang berisi sindiran terhadap pegawai honorer ini pertama kali menjadi sorotan publik pada tanggal 2 Februari 2025, ketika sejumlah pengguna media sosial mulai membagikannya dengan keterangan yang mengkritik tindakan DCW. Reaksi yang kuat dari masyarakat ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran akan etika, terutama dalam penggunaan media sosial, di kalangan karyawan BUMN.

Melihat dari insiden ini, Anggi menekankan pentingnya edukasi terkait penggunaan media sosial yang bijak bagi seluruh karyawan PT Timah. Perusahaan telah menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas ulah karyawan kami. Kami ingin memastikan ke depan tidak ada lagi insiden serupa yang merugikan citra perusahaan, jelasnya.

Dengan citra publik yang terus berkembang, kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bukan hanya untuk PT Timah, tetapi juga untuk semua perusahaan agar lebih perhatian terhadap perilaku karyawan mereka di platform media sosial. Sudut pandang pribadi yang diungkapkan di media sosial bisa saja memengaruhi reputasi perusahaan, dan untuk itu, diperlukan pengawasan serta edukasi yang lebih baik.

Melalui insiden ini, masyarakat juga diingatkan mengenai keberagaman dalam lapangan pekerjaan. Pegawai honorer memiliki hak yang setara dalam menerima layanan kesehatan dan pelayanan yang bermartabat. Oleh karena itu, penting bagi semua kalangan untuk saling menghormati, terlepas dari posisi atau status di dalam dunia pekerjaan.

Dengan demikian, diharapkan incident DCW ini menjadi tolak ukur bagi setiap individu untuk berperilaku lebih etis dan bijaksana di media sosial, serta untuk memperkuat rasa empati dan solidaritas di antara semua lapisan masyarakat, terutama dalam konteks keadilan sosial dan layanan publik.

Kunjungi juga: PUSAT PRODUK DIGITAL TERBAIK! 🎉 Temukan koleksi produk digital berkualitas mulai dari tools, e-book, hingga layanan eksklusif Lainnya.

Special Ads
© Copyright 2024 - ZonaRandom88 | Situs Informasi Terkini, Artikel Menarik, Hiburan, Teknologi, Wisata, dan Berita bola
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads
...