Thailand Siap Meluncurkan Gelombang Baru: Regulasi ETF Bitcoin Mengguncang Pasar!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3913228/original/031127900_1643028888-24_januari_2022-2.jpg)
Regulator di Thailand tengah mengkaji rencana untuk memberikan izin kepada perusahaan-perusahaan regional yang memiliki skor kredit yang baik untuk menerbitkan Stablecoin yang didukung oleh obligasi. Langkah ini diharapkan dapat memperluas akses ke pasar utang perusahaan serta menekan biaya yang terkait. Inisiatif ini tak lain merupakan bagian dari dorongan bagi ekosistem cryptocurrency di Thailand, setelah adanya pengumuman sebelumnya mengenai proyek pembayaran kripto yang sedang dicoba di Phuket, guna memudahkan para wisatawan dalam bertransaksi dengan menggunakan aset digital.
Bagi para investor, saat ini terdapat arus keluar yang merupakan sinyal kehati-hatian, terutama ketika harga bitcoin mengalami penurunan mingguan pertama sejak kemenangan pemilihan Trump. Perubahan ini terjadi di tengah pesan terbaru dari Federal Reserve mengenai inflasi dan suku bunga yang telah memengaruhi kembali ekspektasi pasar. Seperti yang dilaporkan oleh News.bitcoin.com pada tanggal 17 Januari 2025, Sekretaris Jenderal regulator Thailand, Pornanong Budsaratragoon, menjelaskan bahwa jika izin diberikan, maka ETF Bitcoin khusus di Thailand akan memberikan peluang bagi investor ritel dan institusi untuk berinvestasi secara langsung.
Sebagaimana dikutip dari Yahoo Finance, saat ini regulator Thailand sedang mempertimbangkan langkah penting untuk memberikan perizinan terkait pencatatan dana yang diperdagangkan di bursa atau ETF Bitcoin. Kita perlu beradaptasi dan memastikan bahwa para investor memiliki lebih banyak opsi dalam berinvestasi di aset kripto dengan perlindungan yang sesuai, tambah Budsaratragoon.
Saat ini harga bitcoin berada di kisaran USD 96.000, yang menunjukkan penurunan sekitar 11 persen dari rekor tertingginya yang mencapai USD 108.268 pada awal bulan ini, menurut data dari CoinMarketCap. Pada bulan Juni 2024, One Asset Management (ONEAM) telah memperoleh izin dari SEC Thailand untuk memperkenalkan ETF Bitcoin yang bersifat dana-dari-dana. Ini artinya, investor akan mendapatkan eksposur terhadap ETF Bitcoin yang terdaftar di luar negeri.
Dikarenakan sifat pasar yang fluktuatif, Liputan6.com mengingatkan untuk tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang mungkin dialami dari keputusan investasi. Sementara itu, MicroStrategy baru-baru ini mengumumkan akuisisi sebesar USD 561 juta untuk membeli 5.262 bitcoin pada bulan Desember, dengan harga rata-rata USD 106.662, menurut pengajuan kepada Securities and Exchange Commission (SEC). Meskipun melihat adanya penurunan di pasar, adopsi terhadap investasi institusional terus menunjukkan perkembangan positif.
Saat ini, MicroStrategy tercatat memiliki 444.262 bitcoin yang dibeli dengan total keseluruhan sekitar USD 27,7 miliar. Sementara itu, Fidelity Investments dilaporkan menarik masuk arus bersih sekitar USD 9,9 miliar setelah Hari Pemilihan pada 5 November, yang membantu meningkatkan total aset grup menjadi sekitar USD 113 miliar, berdasarkan data yang diakumpulkan oleh Bloomberg.
Perubahan yang terjadi di pasar crypto ini sempat mendorong harga aset digital terbesar tersebut turun hingga USD 92.000, sebuah penurunan yang menyebabkan rasa kehati-hatian terkait prospek jangka pendek. Jika rencana perizinan ETF Bitcoin di Thailand berhasil terwujud, ini akan menjadi langkah signifikan yang memberikan kesempatan bagi investor ritel dan institusi di negara tersebut untuk berinvestasi secara lebih langsung.
Namun, penting untuk diperhatikan bahwa izin tersebut hanya akan terbuka untuk individu dan institusi dengan kekayaan tinggi, sehingga akses bagi investor lainnya masih terbatas. Hal ini menunjukkan betapa dinamisnya dunia investasi kripto yang terus berkembang, meskipun terdapat tantangan yang menyertainya.
✦ Tanya AI