PKB Soroti Penyalahgunaan Dana Zakat: MBG Dinilai Melenceng dari Tujuan Asli!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5080011/original/061143600_1736154492-20250106-Makan_Bergizi_Gratis-HER_1.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi II Fraksi PKB DPR RI, Mohammad Toha, memberikan kritik tajam terhadap usulan penggunaan dana zakat untuk mendanai program Makan Bergizi Gratis (MBG). Usulan yang diajukan oleh Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin, dinilai oleh Toha sebagai langkah yang keliru dan menyimpang dari prinsip Program Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo.
Toha menegaskan pentingnya pemahaman yang benar mengenai sumber pendanaan program pemerintah. Ia percaya bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan anggaran yang diperlukan tersedia. Menurut Toha, usulan tersebut tidak hanya kurang tepat, tetapi juga menunjukkan kurangnya pemahaman tentang peruntukan zakat dalam konteks keilmuan.
Pada Senin, 13 Januari 2024, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, bersama Penjabat Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan MBG di Sekolah Luar Biasa (SLB) Cahaya Jaya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Meskipun kondisi keuangan negara saat ini masih belum ideal, Toha menegaskan bahwa usulan itu seharusnya bisa mencerdaskan masyarakat dan bukan justru menyimpang dari prinsip dasar yang ada.
Dalam pandangannya, sumber dana untuk program pemerintah seperti MBG seharusnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bukan dari zakat. Ia menjelaskan bahwa sesuai ajaran Islam, zakat diperuntukkan bagi delapan kelompok (asnaf) seperti fakir, miskin, amil, dan lainnya. Toha mempertanyakan apakah 82,9 juta pelajar yang menjadi target MBG tahun 2025 masuk dalam kategori yang berhak menerima zakat.
Toha juga menyoroti bahwa DPR telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 71 triliun untuk program MBG selama enam bulan, dengan rencana penambahan Rp 140 triliun pada Juli atau Agustus 2024. Mengapa tiba-tiba ada usulan untuk mengalihkan sumber dana MBG dari zakat? Ini seperti mimpi di siang bolong, ungkapnya dalam keterangan yang dirilis pada Kamis, 16 Januari 2025.
Toha menekankan bahwa MBG merupakan program penting dalam RPJMN 2025-2029 yang dipimpin oleh Presiden Prabowo. Ia mengingatkan bahwa jangan sampai ajaran agama menjadi alat untuk menggolongkan semua pelajar yang menerima program ini sebagai rakyat yang fakir atau miskin.
Infografi mengenai Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran menunjukkan bagaimana program ini bisa memakan anggaran sebesar Rp 71 triliun.
✦ Tanya AI