ASDP Ajak Masyarakat Beraksi: Menuju Indonesia Tanpa Sampah Plastik dengan Gaya Hidup Hijau!

ASDP menegaskan pentingnya kolaborasi yang lebih luas dan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan bangsa. Melalui pengelolaan limbah berbasis teknologi, mereka berupaya mengedukasi masyarakat untuk mengubah pola konsumsi menjadi lebih berkelanjutan. Untuk itu, ASDP terus meningkatkan edukasi terutama kepada karyawan, mitra kerja, dan pengguna jasa tentang tanggung jawab dalam pengelolaan sampah.
Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP, menyatakan bahwa pengelolaan sampah plastik adalah tanggung jawab bersama, tidak hanya pemerintah tetapi juga semua lapisan masyarakat dan sektor usaha. Program Reverse Vending Machine (RVM) menjadi salah satu inisiatif yang diusung ASDP untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan bagi lingkungan. Menurutnya, pengelolaan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Hingga akhir tahun 2024, ASDP berhasil mengumpulkan sebanyak 1,72 ton sampah plastik, yang setara dengan 92.334 botol dengan partisipasi 571 masyarakat. Melalui pengumpulan ini, mereka berhasil menyelamatkan 1.458 meter persegi ruang lingkungan dan mengurangi jejak karbon hingga 9 ribu kilogram. Data dari Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) mencatat bahwa pada Juli 2024, total sampah nasional mencapai 31,9 juta ton, dengan 11,3 juta ton tidak terkelola dengan baik.
ASDP, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor transportasi, bertekad menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah plastik. Langkah ini juga mendukung SDGs Nomor 14 yang bertujuan untuk melindungi kehidupan bawah air dengan mencegah pencemaran laut akibat sampah plastik yang dapat merusak ekosistem perairan. Selain itu, ASDP mendorong gaya hidup yang ramah lingkungan dalam kalangan karyawannya, dengan harapan bahwa perubahan positif dimulai dari individu.
Program ini bukan hanya bertujuan untuk memanfaatkan teknologi, tetapi juga untuk membentuk pola pikir dan kebiasaan masyarakat dalam pengelolaan limbah. RVM dipasang di berbagai lokasi strategis, termasuk Kantor Pusat ASDP serta kementerian terkait, dengan rencana untuk ekspansi ke pelabuhan dan fasilitas operasional lainnya. Menurut laporan Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) pada tahun 2023, masalah sampah plastik di sungai-sungai Indonesia menjadi perhatian serius, dengan lebih dari 25.000 sampah plastik terdeteksi.
ASDP mendorong masyarakat untuk menerapkan kebiasaan simpel namun berdampak, seperti membawa botol minum pribadi, menggunakan tas belanja ramah lingkungan, dan memilah sampah baik di tempat kerja maupun rumah. Dengan inovasi terus-menerus, ASDP berkomitmen mendukung pencapaian Indonesia bebas sampah plastik pada tahun 2030. Kerja sama dengan Plastic Pay selama periode 2023-2024 menghasilkan pengumpulan 1,72 ton sampah plastik melalui sistem RVM, sebuah langkah yang juga mendukung SDGs Nomor 12 mengenai produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab.
Upaya pengurangan limbah plastik ini berdampak signifikan terhadap penurunan jejak karbon, selaras dengan SDGs Nomor 13 tentang aksi iklim. ASDP berharap langkah-langkah ini dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk bersatu menciptakan masa depan yang bersih, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
- Misteri Terungkap: Arya Sinulingga Bongkar Rahasia Anak Shin Tae-yong Usai Sang Ayah Terdepak dari Timnas
- Persib Gaet Bintang Serba Bisa dari Negeri Oranye- Sihir Curacao Merapat ke Persib, Siap Gemparkan Liga- Persib Rekrut Pemain Multitalenta, Eks Bintang Eredivisie- Persib Datangkan Senjata Rahasia dari Pulau Karibia- Persib Perkuat Skuad dengan Pemain Ajaib dari Curacao
- Persebaya Tantang PSS, Duo Asing Siap Unjuk Gigi di Kandang Lawan
✦ Tanya AI