• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Bitcoin Mengalami Penurunan Tajam di Bawah USD 95.000: Strategi Cerdas untuk Trader di Tengah Ketidakpastian!

img

Simon Gerovich, CEO Metaplanet, mengungkapkan melalui sebuah posting di X pada tanggal 5 Januari bahwa ambisi utama perusahaannya tahun ini adalah meningkatkan kepemilikan Bitcoin mereka menjadi 10.000 BTC. Untuk mencapai tujuan ini, Metaplanet berencana memanfaatkan berbagai alat pasar modal yang ada. Gerovich mencatat bahwa penjualan yang terus berlangsung, terutama dalam Bitcoin, mencerminkan semakin seriusnya pelaku pasar dalam menanggapi ketidakpastian ekonomi global.

Metaplanet, yang dikenal sebagai salah satu perusahaan top dalam investasi Bitcoin, mengikuti model investasi MicroStrategy dan saat ini memiliki 1.762 Bitcoin, yang bernilai sekitar USD 173,4 juta berdasarkan 19 transaksi. Selain itu, Gerovich menegaskan niat mereka untuk mendorong adopsi Bitcoin tidak hanya di Jepang, tetapi juga secara global, sehingga Metaplanet dapat meningkatkan pengaruhnya dalam ekosistem Bitcoin.

Fyqieh Fachrur, seorang trader dari Tokocrypto, menjelaskan bahwa perubahan sentimen pasar berpotensi berasal dari kekhawatiran pelaku pasar mengenai risiko ekonomi yang semakin besar di tengah ketidakpastian yang ada. Ia juga menyoroti bahwa jika Bitcoin dapat pulih dan menembus batas USD 100.000, ada kemungkinan besar untuk kembali menguji level tertinggi sepanjang masa di angka USD 108.353.

Dalam konteks yang lebih luas, Metaplanet dikenal sebagai pemegang Bitcoin korporat terbesar di Asia, serta posisi ke-15 dalam daftar perusahaan publik yang memiliki Bitcoin tertinggi, menurut laporan dari BitcoinTreasuries. Data dari CryptoQuant menunjukkan bahwa Net Taker Volume Bitcoin di Binance secara signifikan berbalik ke negatif, mencapai -USD 325 juta pada Selasa lalu, angka tertinggi yang tercatat di tahun 2025.

Dengan kondisi bearish yang terjadi, pelaku pasar diingatkan untuk tetap waspada dan memperhatikan indikator-indikator kunci yang dapat memberi sinyal mengenai pergerakan harga selanjutnya. Pada saat yang sama, klaim pengangguran awal di AS menunjukkan penurunan tak terduga dari 211 ribu menjadi 201 ribu, yang merupakan angka terendah sejak Januari 2024, menandakan pasar tenaga kerja yang kian ketat.

Gerovich juga menunjukkan bahwa penting untuk memantau level teknikal kunci, seperti USD 92.493, yang merupakan level Fibonacci retracement 38,2%. Di sisi lain, indikator Relative Strength Index (RSI) harian Bitcoin saat ini berada di bawah 50, menunjukkan adanya momentum bearish yang perlu diperhatikan.

Pada 9 Januari 2025, Bitcoin kembali mengalami penurunan signifikan, dengan harga diperdagangkan di bawah USD 95.000, setara dengan sekitar Rp 1,5 miliar. Penurunan ini dipicu oleh data ekonomi AS yang mengecewakan, termasuk laporan Indeks Manufaktur ISM dan angka JOLTs yang memicu aksi jual di pasar.

Kepala analisis pasar tersebut memperingatkan agar para trader tetap waspada terhadap level teknikal krusial seperti USD 92.493. Jika penurunan harga berlanjut, Bitcoin berpotensi menguji level support ini yang diambil dari perhitungan Fibonacci, menunjukkan adanya tekanan jual yang meningkat akibat sentimen negatif di pasar crypto.

Pada saat nilai Bitcoin mengalami penurunan lebih dari 5% dalam satu hari, gelombang likuidasi di pasar crypto mencapai total USD 694,11 juta dalam 24 jam terakhir. Proses ini juga berkaitan dengan data pasar tenaga kerja AS yang menguji kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) pada paruh pertama tahun 2025.

Jika situasi ini terus berlanjut, hal ini dapat berkontribusi pada inflasi yang lebih tinggi dan memperkuat prediksi mengenai potensi kenaikan suku bunga oleh Fed di masa mendatang. Data terkait pasar tenaga kerja, arus ETF, dan kebijakan moneter Fed akan sangat menentukan arah pergerakan Bitcoin ke depan.

Special Ads
© Copyright 2024 - ZonaRandom88 | Situs Informasi Terkini, Artikel Menarik, Hiburan, Teknologi, Wisata, dan Berita bola
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads
...