Curug Ciparay Jadi Warna Merah: Wisatawan Traumatized Oleh Pungli, Liburan Kini Jadi Kenangan Pahit!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5092785/original/030841600_1736815324-pungli_1.jpg)
Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah pungutan liar yang dapat mengganggu kenyamanan para wisatawan. Dalam sebuah video yang beredar, terlihat sejumlah pengunjung Curug Ciparay, Bogor, yang berniat menggunakan angkutan umum, namun diperhadapkan dengan tuntutan uang oleh beberapa pria yang diduga pelaku pungli.
Keprihatinan muncul dari pemilik akun media sosial yang membagikan video tersebut, khawatir bahwa praktik ini akan menurunkan minat wisatawan untuk menjelajahi daerah tersebut. Video tersebut juga viral di beberapa akun Instagram, seperti @infokabupatenbogor dan @sekitar_bogor pada hari Minggu.
Salah satu pria yang diduga terlibat dalam pungli mengklaim tidak mengetahui apa yang terjadi, meskipun pengunjung lainnya mempertanyakan kebijakan tersebut. Kami kan mau baik, mengapa harus ditarik biaya lagi setelah membayar? ungkap salah satu wisatawan. Ketika masuk, mereka masih diminta membayar Rp20 ribu per orang.
Tanggapan negatif pun terus berdatangan dari para pengunjung, banyak yang mengalami situasi serupa. Salah satu pengguna mengingat kunjungannya pada tahun 2020 ke Curug Ciparay yang gratis, sekarang malah dipenuhi dengan pungli.
Di sebuah video yang viral pada Rabu, 1 Mei 2024, tampak seorang pria meminta uang sebesar Rp40 ribu per mobil, meskipun ia menyatakan tidak ada tiket masuk. Ketika ditanya, ia mengaku bahwa pos yang meminta uang adalah pihak yang memiliki akses jalan. Pria itu juga menunjukkan sikap yang ragu dan malu saat ditanya mengenai pungutan yang ia lakukan.
Hikmah, seorang pengunjung yang mengalami hal tersebut, mengungkapkan ketidakpuasannya sekaligus berharap agar masalah ini segera diselesaikan untuk kemajuan pariwisata di Bogor. Bagaimana bisa maju pariwisata Bogor jika kondisi seperti ini masih ada? ujarnya dengan harapan agar tidak ada lagi pungli yang terjadi di tempat wisata tersebut.
Pihak pemerintah kecamatan telah mengambil langkah untuk menangani isu ini dan berterima kasih kepada semua pihak yang membantu mengatasi masalah pungli di Kecamatan Sukamakmur. Salah satu pria yang terlibat juga mengklaim tidak akan mengulangi tindakan tersebut, menjanjikan bahwa pungutan liar tidak akan ada lagi.
Hikmah juga berharap agar keadaan ini tidak terulang, terutama karena ia dan teman-temannya sangat menikmati waktu mereka di curug tersebut.
Semoga ke depan, setiap wisatawan dapat merasa nyaman tanpa rasa khawatir akan ditagih biaya-biaya yang tidak semestinya.
✦ Tanya AI