Gemuruh AI DeepSeek: Penyebab Melesatnya Bitcoin ke Jurang?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4674212/original/048639800_1701747087-thought-catalog-I0TDRP0fj6Y-unsplash.jpg)
Pasar kripto baru-baru ini mengalami guncangan besar setelah terjadinya penurunan harga yang signifikan, terutama di tengah kejatuhan saham teknologi, terutama Nvidia. Salah satu penyebab utama dari pergerakan ini adalah peluncuran model kecerdasan buatan inovatif berlabel DeepSeek R1 dari China. Peluncuran model ini ternyata mendatangkan dampak yang cukup besar bagi pasar kripto, memicu aksi ambil untung oleh para pedagang.
Perkembangan terbaru mengindikasikan bahwa pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump akan mengubah pendekatan mereka terhadap aset digital. Sebuah kelompok kerja yang dipimpin oleh David Sacks, yang baru saja diangkat sebagai AI dan Crypto Czar, akan bertugas merumuskan kerangka aturan nasional untuk kripto. Ini adalah langkah signifikan, mengingat bahwa peraturan sebelumnya mengenai aset digital telah dicabut.
Langkah ini bisa menandai perubahan dalam kebijakan pemerintah AS, yang mungkin akan mulai menyimpan aset kripto yang disita, alih-alih menjadikannya sebagai barang lelang. Ini menciptakan ketegangan dengan pelaksanaan mata uang digital yang dikendalikan oleh pemerintah, seperti yuan digital yang telah diluncurkan di Tiongkok. Dengan semua ini, harga Bitcoin (BTC) pun terguncang dan mengalami penurunan yang signifikan setelah pedagang melakukan aksi ambil untung.
Data dari Liputan6.com menyebutkan bahwa penurunan harga Bitcoin tidak hanya berdampak pada mata uang tersebut, tetapi juga mengakibatkan penurunan nilai token kripto lainnya yang berkaitan dengan AI. Token seperti Render (RNDR), Near Protocol (NEAR), The Graph (GRT), dan Artificial Superintelligence Alliance (FET) mengalami penurunan antara 7% hingga 9%, sementara Node.AI (GPU) anjlok hingga 20%. Dalam keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto yang berkaitan dengan AI menyusut hingga 8%, mencapai nilai sekitar Rp570 triliun.
Pada tanggal 23 Januari, Presiden Trump merilis perintah eksekutif bertajuk Memastikan Kepemimpinan AS dalam Teknologi Keuangan Digital, yang dapat menjadi momen penting bagi industri kripto. Banyak analis yang memperingatkan bahwa ini bisa menjadi awal dari penurunan yang lebih drastis, sementara beberapa lainnya justru melihatnya sebagai peluang investasi. Kepala Penelitian Aset Digital di Standard Chartered Bank, Geoffrey Kendrick, dalam laporannya menyatakan bahwa aksi jual ini mungkin menjadi kesempatan baik untuk membeli saat harga turun.
DeepSeek R1 menawarkan keunggulan dalam hal efisiensi, memungkinkan model ini untuk bersaing atau bahkan melampaui performa platform AI terkemuka yang ada saat ini, termasuk yang dikembangkan oleh OpenAI. Dan yang menarik, model ini hanya membutuhkan investasi sekitar Rp90 miliar serta jumlah GPU yang lebih sedikit, membuatnya lebih terjangkau dan efisien. Penurunan yang terjadi di pasar AI secara langsung mempengaruhi pasar kripto, di mana Bitcoin dan Ethereum juga merasakan dampaknya.
Dalam 24 jam terakhir, total likuidasi di pasar mencapai Rp14 triliun, dengan sekitar Rp12,45 triliun berasal dari posisi beli, menunjukkan betapa tidak siapnya para pedagang dalam menghadapi aksi jual mendadak ini. Perintah yang dikeluarkan oleh Trump juga melarang lembaga-lembaga federal untuk terlibat dalam pembuatan, penerbitan, atau promosi Central Bank Digital Currency (CBDC).
Sepekan sebelumnya, Kendrick telah merinci prediksi penyesuaian yang mungkin terjadi dalam kisaran 10% hingga 20% akibat ekspektasi pasar yang terlalu optimis terkait kebijakan kripto pemerintah saat ini. Fenomena ini semakin diperparah oleh penguatan indeks dolar AS, yang kini berada pada level 107,74.
Pokok-pokok utama dari perintah eksekutif ini mencakup pembentukan Kelompok Kerja Presiden tentang Pasar Aset Digital, yang bertugas menyusun regulasi terpadu di tingkat federal. Dengan begitu banyak perubahan yang terjadi, baik di sektor kripto maupun kebijakan pemerintah, masa depan pasar ini tampak semakin tidak pasti namun penuh dengan potensi.
✦ Tanya AI