Gemuruh Kripto: Indonesia Meloncat ke Posisi Ketiga sebagai Pengguna Terbesar di Dunia!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4740422/original/078699100_1707701814-fotor-ai-2024021283356.jpg)
Produk seperti Perpetual DEX berkontribusi signifikan dalam mempercepat adopsi teknologi blockchain, terutama bagi pengguna yang sudah mengenal ekosistem terdesentralisasi. Laporan terkini dari Foresight Ventures, sebuah perusahaan modal ventura yang fokus pada industri kripto, yang dirilis pada 9 Januari 2025, menunjukkan bahwa Asia menyumbang 60 persen dari total pengguna kripto di seluruh dunia serta menjadi penyumbang likuiditas global terbesar.
Sebuah kajian oleh Aspen Digital menunjukkan bahwa sebanyak 94 persen investor kaya di kawasan Asia telah berinvestasi dalam Bitcoin dan berbagai mata uang kripto lainnya, atau memiliki rencana untuk berinvestasi, yang menegaskan posisi kripto sebagai kelas aset yang semakin diminati oleh kalangan elite.
Menurut Fyqieh, integrasi antara AI dan blockchain menghasilkan solusi yang inovatif, sehingga meningkatkan efisiensi serta analisis data di dalam jaringan. Inovasi ini diprediksi akan menjadi tren masa depan dalam dunia aset kripto dan produk berbasis teknologi blockchain.
Pada tahun 2024, pasar DeFi menunjukkan tren positif dengan banyak inovasi baru, dan saat ini, India mulai mengambil posisi teratas, sementara Indonesia menempati posisi ketiga dalam hal kontribusi terhadap ekonomi kripto. Fyqieh Fachrur, seorang trader di Tokocrypto, mengidentifikasi proyek berbasis AI seperti ai16z dan Hyperliquid sebagai area investasi dengan potensi pertumbuhan yang signifikan.
Berita dari Yahoo Finance pada 11 Januari 2025, mengungkapkan bahwa lima negara Asia telah mencatatkan diri dalam Indeks Adopsi Kripto Global 2024, dengan India di posisi teratas, diikuti oleh Indonesia di urutan ketiga, Vietnam kelima, Filipina kedelapan, dan Pakistan kesembilan. Asia tetap dominan dalam peta adopsi kripto global, di mana sembilan dari dua puluh negara teratas dalam indeks tersebut berasal dari kawasan ini.
Meskipun industri aset digital terus berkembang dengan lahirnya berbagai inovasi baru, penting untuk diperhatikan bahwa investasi di sektor ini memerlukan analisis risiko yang cermat, mengingat sifatnya yang masih sangat spekulatif. Di samping sektor DeFi, Roby menyoroti bahwa sektor kripto yang berkaitan dengan AI juga menjadi area yang menjanjikan di tengah kemajuan teknologi AI. Sementara itu, Singapura dan Hong Kong sedang bersaing untuk meraih status sebagai pusat kripto di Asia.
- Misteri Terungkap: Arya Sinulingga Bongkar Rahasia Anak Shin Tae-yong Usai Sang Ayah Terdepak dari Timnas
- Persib Gaet Bintang Serba Bisa dari Negeri Oranye- Sihir Curacao Merapat ke Persib, Siap Gemparkan Liga- Persib Rekrut Pemain Multitalenta, Eks Bintang Eredivisie- Persib Datangkan Senjata Rahasia dari Pulau Karibia- Persib Perkuat Skuad dengan Pemain Ajaib dari Curacao
- Persebaya Tantang PSS, Duo Asing Siap Unjuk Gigi di Kandang Lawan
✦ Tanya AI