• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Jual atau Tahan? Analis Ramal Bitcoin Melesat Turun ke Angka Mengkhawatirkan USD 70.000!

img

Analisis Pasar Bitcoin dan Peluang di Tengah Penurunan

Pakar keuangan dari Standard Chartered Bank, Geoffrey Kendrick, baru-baru ini memperingatkan bahwa pengurangan risiko dalam pasar kripto mungkin terjadi tanpa pandang bulu. Meskipun begitu, mereka tetap menyarankan investor untuk memanfaatkan momentum beli ketika harga sedang turun. Peringatan tersebut muncul setelah adanya prediksi mengenai kemungkinan koreksi harga Bitcoin sebesar 10 hingga 20 persen, yang diakibatkan oleh ekspektasi pasar yang terlalu optimis terhadap kebijakan kripto serta cadangan strategis yang diterapkan pada era kepresidenan Donald Trump.

Ketidakpastian masih menjadi tema besar dalam pasar saat ini. Hal ini dikarenakan laporan pendapatan dari perusahaan teknologi raksasa yang berbasis di Amerika Serikat dan hasil pertemuan Federal Reserve yang sangat dinanti-nantikan. Di tengah kondisi ini, penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS yang mendekati 4,5 persen dianggap oleh Kendrick sebagai sinyal bahwa pasar mulai menunjukkan stabilitas. Kenyataan ini menimbulkan berbagai pandangan di kalangan analis, yang menyebut aksi pasar saat ini sebagai "FUD klasik" (ketakutan, ketidakpastian, keraguan). Mereka melihatnya sebagai peluang beli di tengah tren bullish yang lebih besar.

Sementara itu, Arthur Hayes, salah satu pendiri BitMEX, menunjukkan optimisme jangka panjang terhadap Bitcoin dengan prediksi harga yang bisa mencapai USD 250.000 pada akhir tahun 2025. Dodorong oleh kemungkinan dimulainya kembali pencetakan uang, ia melihat potensi pertumbuhan yang signifikan di masa depan. Meskipun begitu, Hayes juga menyoroti bahwa Bitcoin bisa menghadapi penurunan lebih lanjut, dengan kisaran harga antara USD 70.000 hingga USD 75.000, menanggapi krisis keuangan mini yang saat ini mulai tampak nyata.

Pada Senin lalu, harga Bitcoin mengalami penurunan dramatis, jatuh di bawah USD 100.000 untuk pertama kalinya, tepatnya berada pada kisaran USD 98.000, yang setara dengan Rp 1,58 miliar berdasarkan asumsi kurs Rp 16.213 per dolar AS. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi penurunan ini adalah peluncuran aplikasi kecerdasan buatan bernama DeepSeek yang berasal dari Tiongkok, yang telah menarik perhatian besar dari investor dan memicu aksi jual di pasar.

Menurut analisis pasar, suku bunga diperkirakan akan tetap stabil antara 4,25 persen hingga 4,5 persen. Aksi jual yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir kemungkinan telah menyerap beberapa tekanan di pasar. Analis dari LondonCryptoClub menganggap penurunan ini sebagai reaksi berlebihan terhadap berita yang beredar, sementara beberapa analis lainnya memperingatkan bahwa ini mungkin hanya merupakan awal dari penurunan yang lebih dalam. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa saat ini adalah waktu yang baik untuk membeli.

Dalam laporan terbaru yang diterbitkan pada Senin pagi, Geoffrey Kendrick menyatakan bahwa aksi jual yang terjadi saat ini bisa dilihat sebagai kesempatan untuk membeli ketika harga sedang turun. Dengan fluktuasi harga yang terjadi, banyak investor yang mulai berspekulasi bahwa Bitcoin bisa kembali stabil. Pada saat penulisan ini, harga Bitcoin diperdagangkan turun lebih dari 4 persen dalam 24 jam terakhir, dengan nilai mencapai USD 99.800. Sementara itu, indeks Nasdaq 100 mengalami penurunan sebesar 3 persen, terutama dipimpin oleh saham Nvidia (NVDA) yang mengalami penurunan dramatis sebesar 15 persen.

Dalam analisa lebih lanjut, pasar kripto secara keseluruhan tercatat mengalami kerugian sekitar USD 864 juta menurut data terbaru dari CoinGlass. Investor kini tengah menunggu pengumuman penting dari Federal Reserve AS terkait kepastian suku bunga yang akan mempengaruhi stabilitas pasar ke depannya. Meskipun banyak kekhawatiran yang muncul, situasi saat ini dapat memberikan peluang bagi investor yang memahami dinamika pasar.

Investasi di pasar kripto sangat berisiko dan bisa berpotensi menyebabkan kerugian finansial. Pastikan untuk melakukan riset mendalam sebelum membuat keputusan investasi.

Special Ads
© Copyright 2024 - ZonaRandom88 | Situs Informasi Terkini, Artikel Menarik, Hiburan, Teknologi, Wisata, dan Berita bola
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads
...