Makkah dan Madinah Terendam: Banjir Bandang Serang Tanah Suci, Cuaca Ekstrem Masih Mengancam!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5088542/original/065355200_1736489252-000_36T43J2.jpg)
Menurut laporan dari Arab News, Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi cabang Makkah telah meningkatkan tingkat kesiapsiagaan mereka dalam merespons peringatan hujan lebat yang disampaikan oleh Pusat Meteorologi Nasional. Pada tanggal 10 Januari 2025, kantor berita Anadolu mengungkapkan bahwa Pusat Meteorologi Nasional mengeluarkan peringatan bencana dengan beberapa tingkat keparahan di seluruh wilayah, termasuk peringatan merah tinggi untuk kota suci Makkah dan Madinah, serta beberapa daerah di timur Arab Saudi.
Menanggapi situasi ini, otoritas setempat, termasuk Bulan Sabit Merah Saudi, menyiagakan semua sumber daya untuk menghadapi kondisi cuaca yang ekstrem. Hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya sudah melanda dan menyebabkan banjir bandang di berbagai kota, termasuk Makkah dan Madinah, pada awal minggu ini, tepatnya pada tanggal 6 Januari 2025. Sementara itu, ibu kota Riyadh, bersama dengan Provinsi Asir dan Jazan di barat daya, juga mendapat peringatan dengan level keparahan oranye.
Otoritas setempat menyatakan bahwa ruang koordinasi dan kontrol, pos ambulans, serta tim tanggap cepat telah beroperasi maksimal. Para ilmuwan sebelumnya telah memperingatkan bahwa peziarah yang datang ke kota suci ini kemungkinan akan menghadapi suhu yang lebih tinggi di masa mendatang akibat perubahan iklim. Insiden serupa terjadi di Makkah pada Agustus 2023, di mana hujan deras mengakibatkan penutupan sekolah dan banjir yang merendam jalan, seperti dilaporkan oleh Al Jazeera.
Warga Saudi juga diingatkan bahwa badai petir dan banjir bandang mungkin masih berlanjut hingga Minggu, 12 Januari 2025. Otoritas mengimbau penduduk untuk mematuhi instruksi resmi dan lebih berhati-hati demi keselamatan di jalan selama hujan lebat. Layanan ambulans tersedia 24 jam, dan pihak berwenang dapat dihubungi melalui nomor darurat 997 atau aplikasi Asefne jika diperlukan.
Data iklim menunjukkan adanya perubahan cuaca yang signifikan di kawasan ini. Terkait dengan kondisi cuaca buruk, Direktur Jenderal Pertahanan Sipil menyarankan agar masyarakat tetap di dalam ruangan dan menjauhi area ngarai karena potensi banjir yang muncul akibat hujan deras. Beberapa pengguna media sosial telah mengunggah dampak banjir bandang yang parah di berbagai daerah, yang mengakibatkan putusnya akses transportasi.
Saat hujan lebat dan badai menerjang Makkah, jemaah umrah tetap fokus beribadah di Masjidil Haram. Kota Makkah, sebagai lokasi utama bagi umat Islam yang menjalankan ibadah umrah dan haji, bukanlah asing terhadap curah hujan lebat. Sebelumnya, Jeddah juga mengalami banjir besar pada tahun 2009 yang mengakibatkan lebih dari 100 kematian. Sementara itu, banjir di Madinah juga tercatat terjadi selama hari-hari terakhir ziarah haji pada tahun 2005, yang menyebabkan 29 jiwa melayang, seperti yang pernah dilaporkan oleh Observatorium Bumi NASA.
Kurangnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam ini tampaknya menunjukkan pola tertentu yang perlu diperhatikan oleh otoritas setempat untuk menjaga keselamatan warganya di masa mendatang.
- Transformasi Timnas Indonesia: Patrick Kluivert Resmikan Duet Strategis Alex Pastoor dan Denny Landzaat!
- Striker Muda Timnas Indonesia Curahkan Kekaguman: Patrick Kluivert, Sang Legenda yang Menginspirasi!
- Patrick Kluivert: Semangat Baru untuk Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2026 Berkat Sentuhan Magis Shin Tae-yong!
✦ Tanya AI