• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Parkir di Zona Hijau: GRT Coin Tampil Bersinar di 28 Januari 2025!

img

Untuk mengembangkan jaringan yang lebih efisien, The Graph telah berhasil menarik investasi dari beragam sumber. Pendanaan ini berasal dari anggota komunitas, investor modal ventura strategis, serta individu yang memiliki pengaruh dalam komunitas blockchain. Beberapa di antara mereka termasuk Coinbase Ventures, DCG, Framework, ParaFi Capital, CoinFund, DTC, Multicoin, Reciprocal Ventures, SPC, dan Tally Capital.

Siapa pun diizinkan untuk membangun dan menerbitkan Application Programming Interface (API) yang bersifat terbuka, yang dikenal dengan nama subgraf. API ini dapat dikueri oleh aplikasi menggunakan GraphQL, sebuah bahasa query yang dirancang untuk mengambil data dari blockchain secara efisien.

Tim The Graph terdiri dari para profesional yang berpengalaman, mencakup individu yang sebelumnya bekerja di Ethereum Foundation, OpenZeppelin, Decentraland, Orchid, serta MuleSoft yang berhasil menuju IPO dan diakuisisi oleh Salesforce, Puppet, Redhat, dan Barclays.

Saat ini, peringkat Coinmarketcap untuk The Graph ada di posisi 66 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 27,45 triliun. Yaniv Tal dan Brandon Ramirez, yang memiliki latar belakang teknik elektro dari USC, telah bekerja sama di MuleSoft yang merupakan perusahaan penyedia alat pengembang API.

The Graph berfungsi sebagai protokol pengindeksan yang memungkinkan pengguna untuk meminta data dari berbagai jaringan, seperti Ethereum dan IPFS. Protokol ini mendukung sejumlah aplikasi dalam ranah DeFi dan ekosistem Web3, memberikan kemudahan dalam memproses data dan membangun aplikasi.

Dengan hadirnya layanan yang dihosting dan tersedia dalam produksi, pengembang dapat dengan mudah memulai pengembangan di The Graph dan jaringan terdesentralisasi. Saat ini, The Graph mendukung pengindeksan data dari Ethereum, IPFS, dan POA, serta berencana untuk menambah lebih banyak jaringan di masa mendatang.

Token GRT yang merupakan jenis token kripto ERC-20 pada blockchain Ethereum digunakan dalam ekosistem ini untuk mengalokasikan sumber daya. Pengindeks, kurator, dan delegator aktif dapat memperoleh penghasilan dari jaringan yang sebanding dengan kontribusi yang mereka berikan serta jumlah token GRT yang mereka miliki.

Graph Foundation juga berhasil menyelesaikan penjualan publik token GRT dengan partisipasi yang mencakup 99 negara, dengan pengecualian dari Amerika Serikat. The Graph memiliki komunitas yang luas, termasuk lebih dari 200 Node Pengindeks di testnet dan lebih dari 2.000 kurator dalam Program Kurator hingga Oktober 2020.

Sejak November 2020, The Graph telah mengumpulkan dana sebesar USD 25 juta atau sekitar Rp 373 miliar. Tim pendiri yang terlibat dalam proyek ini termasuk Yaniv Tal sebagai pemimpin proyek, Brandon Ramirez sebagai pemimpin penelitian, dan Jannis Pohlmann sebagai pemimpin teknologi. Keberadaan tim yang solid ini menjadi fondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan perkembangan The Graph ke depan.

Special Ads
© Copyright 2024 - ZonaRandom88 | Situs Informasi Terkini, Artikel Menarik, Hiburan, Teknologi, Wisata, dan Berita bola
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads
...