Prabowo di Rapim TNI-Polri: 'Waspadai Ciri Khas Negara Gagal, Saat TNI-Polri Tak Berfungsi!'
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5114746/original/022952700_1738238519-20250130_175731.jpg)
Dalam suasana yang penuh makna di tengah berbagai kegiatan penting kenegaraan, Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan perhatian khusus kepada perwira TNI-Polri. Pada kesempatan ini, beliau hadir untuk memberikan bimbingan dan arahan yang diperlukan dalam menghadapi tantangan ke depan, agar para perwira dapat memberikan pengabdian yang terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Hal ini disampaikan oleh Jenderal Sigit Prabowo.
Pada pertemuan itu, Prabowo Subianto mengingatkan bahwa pangkat dan bintang yang melekat di pundak para prajurit adalah simbol penghormatan dari rakyat. “Pangkat yang saudara sandang, bintang yang ada di pundakmu itu menandakan penghormatan dari masyarakat,” ujarnya saat menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, pada tanggal 30 Januari 2025.
Lebih lanjut, Prabowo menekankan bahwa keberadaan tentara dan polisi sangat erat kaitannya dengan masyarakat, yang turut memberikan gaji dan keberlangsungan hidup bagi mereka. Menurutnya, kekuasaan yang diberikan kepada TNI-Polri merupakan amanah yang mengharuskan mereka untuk memberikan dedikasi dan pengorbanan yang tinggi.
“Setiap kali saudara menerima kekuasaan ini, ingatlah bahwa jiwa dan raga saudara sebenarnya telah diserahkan kepada bangsa dan rakyat,” tegasnya. Ia menjelaskan bahwa TNI-Polri adalah representasi dari keberadaan negara, penegakan kedaulatan, serta wujud dari eksistensi negara, dan semua peraturan serta keputusan pemerintah akan sia-sia jika tidak ditegakkan dengan benar.
Presiden Prabowo mempertanyakan keseriusan para perwira dalam menjalankan tugas mereka. Ia menekankan pentingnya kesigapan aparat TNI-Polri untuk berkorban demi keamanan masyarakat. Tugas ini bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi merupakan panggilan untuk mengabdi kepada bangsa dengan segenap jiwa dan raga.
“Jika saudara-saudara berani memakai pangkat jenderal, maka sudah seharusnya menjadi yang pertama untuk memberikan nyawa demi kepentingan bangsa dan negara,” tambahnya. Dalam pandangannya, ciri negara yang gagal dapat dilihat dari bagaimana institusi TNI-Polri melaksanakan fungsi dan tanggung jawab mereka.
Dari sisi lain, Prabowo mengingatkan bahwa prajurit bukan hanya penerima gaji, tetapi juga harus siap untuk memberikan segalanya demi perlindungan dan masa depan masyarakat. Rakyat, menurutnya, telah memberikan kepercayaan yang besar kepada TNI dan Polri, berharap agar mereka mengabdi secara maksimal.
“Pangkat yang diberikan kepada saudara merupakan isyarat dari rakyat bahwa saat dibutuhkan, saudara harus rela mengorbankan jiwa dan raga,” kata Prabowo. Dengan kepercayaan yang besar tersebut, setiap individu di institusi keamanan ini diharapkan dapat memberikan pengabdian terbaiknya untuk menjaga stabilitas dan ketertiban masyarakat.
Dalam rapat pimpinan tersebut, tidak hanya dihadiri oleh perwira TNI-Polri, tetapi juga oleh sejumlah pejabat tinggi dan menteri, menunjukkan betapa pentingnya sinergitas antara institusi militer dan kepolisian. Tema yang diangkat dalam Rapim ini adalah “Sinergitas TNI-Polri guna mendukung terwujudnya Asta Cita,” yang menegaskan komitmen bersama untuk mencegah ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menyampaikan bahwa arahan dari Presiden Prabowo akan menjadi bekal penting bagi institusi dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 600 perwira tinggi dan menengah TNI-Polri, yang menjadikan momentum ini sebagai langkah strategis bagi penguatan sinergi dan soliditas di tengah dinamika yang berkembang.
Pada akhir sambutannya, Prabowo mengingatkan bahwa kekuasaan yang diberikan kepada TNI-Polri adalah amanah yang sangat besar. “Rakyat yang mempercayakan kekuasaan ini menuntut dedikasi dan pengorbanan yang tinggi dari saudara-saudara sekalian,” pungkasnya, menegaskan kembali pentingnya tanggung jawab yang harus diemban oleh setiap prajurit dan aparat penegak hukum.
Dengan demikian, harapan besar diletakkan pada institusi TNI-Polri untuk terus menjaga kehormatan, kedaulatan, dan keamanan bangsa dalam menjalankan tugas mereka yang mulia. Pengabdian terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara adalah tujuan akhir dari setiap langkah yang diambil oleh para perwira dalam menjalankan amanah ini.
✦ Tanya AI