• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Roket Elon Musk Jadi Penghalang: Penerbangan Qantas Terkendala Oleh Puing Antariksa!

img

Baru-baru ini, Qantas, maskapai penerbangan asal Australia, mengalami penundaan penerbangan yang tidak biasa akibat sampah antariksa dari roket SpaceX milik Elon Musk. Penundaan ini diambil demi menjaga keselamatan penumpang dan kru pesawat, terutama ketika lokasi jatuhnya puing-puing tersebut masih belum pasti. Meski Qantas berusaha melakukan penyesuaian jadwal penerbangan, perubahan mendadak dalam waktu peluncuran SpaceX sering kali memicu keterlambatan penerbangan.

Dari analisis terhadap data pelacakan penerbangan Flightradar 24 dan jadwal peluncuran SpaceX, terlihat adanya hubungan antara keterlambatan penerbangan dan peluncuran roket Falcon 9. Akibatnya, Qantas terpaksa menunda operasional penerbangannya secara berkala. Menurut pernyataan resmi dari Qantas, mereka selalu mengutamakan keselamatan dan melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan. Dalam beberapa minggu terakhir, kami telah menunda beberapa penerbangan antara Johannesburg dan Sydney akibat rekomendasi dari Pemerintah AS terkait pendaratan kembali roket SpaceX di wilayah Samudra Hindia Selatan, ungkap perwakilan Qantas kepada media.

Penerbangan Qantas dijadwalkan melewati area yang sering dipilih oleh SpaceX untuk pendaratan roketnya, yang membuat rute penerbangan tersebut lebih rentan terhadap gangguan. Selain itu, terdapat laporan bahwa dalam beberapa minggu terakhir, banyak penerbangan yang terpaksa ditunda, termasuk penerbangan QF7474 yang menandai pensiunnya Boeing 747 dari armada Qantas.

Saat ini, hanya ada dua maskapai yang melayani rute langsung antara Australia dan Afrika Selatan, yaitu Qantas dan South African Airways (SAA). Qantas baru saja memesan enam unit pesawat 787-9 Dreamliner untuk menggantikan Boeing 747-400 mereka yang sudah tua. James Pearson, seorang analis penerbangan, menyatakan bahwa Qantas harus mempersiapkan informasi terbaru kepada pelanggan mereka terkait potensi dampak perubahan jadwal penerbangan.

Sementara itu, efek sampah antariksa dari roket SpaceX bukanlah hal sepele. Pada tahun lalu, puing-puing dari peluncuran Falcon 9 telah ditemukan di berbagai lokasi, termasuk di North Carolina. Qantas mengakui bahwa mereka sering kali tidak memperoleh informasi mengenai waktu dan lokasi jatuhnya puing-puing ini, sehingga situasi ini memaksa mereka untuk lebih berhati-hati.

Namun, bagi penerbangan komersial, risiko dari sampah antariksa ini masih diperdebatkan. Meskipun kemungkinan risiko tersebut tampak kecil, maskapai akan lebih memilih untuk menangguhkan penerbangan demi menghindari kemungkinan berbahaya yang dapat terjadi. Dalam konteks ini, tindakan yang diambil oleh Qantas menunjukkan komitmen mereka terhadap keselamatan penerbangan di tengah tantangan dari puing-puing antariksa yang tak terduga.

Special Ads
© Copyright 2024 - ZonaRandom88 | Situs Informasi Terkini, Artikel Menarik, Hiburan, Teknologi, Wisata, dan Berita bola
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads
...