• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Usai Ancaman Blokir, Warganet AS Diharaukan Pengguna RedNote China dengan Sambutan Hangat!

img

Sarah Fotheringham, seorang pekerja kantin yang berusia 37 tahun dari Utah, menyatakan bahwa kepindahannya ke platform baru, RedNote, merupakan tindakannya untuk menantang pemerintah. Penuturan ini mencuat di tengah ramai pengguna TikTok di Amerika Serikat yang beralih ke RedNote akibat kekhawatiran akan pemblokiran TikTok oleh pemerintah.

Sejumlah pengguna TikTok di AS tampak antusias untuk mencoba RedNote, dengan beberapa dari mereka berbagi pesan selamat datang serta tips dalam memanfaatkan aplikasi tersebut. Marcus Robinson, seorang desainer busana dari Virginia, juga mengambil langkah serupa dengan membuat akun RedNote untuk mempromosikan mereknya.

Walaupun isu keamanan data menjadi sorotan, hal ini tidak menyurutkan langkah para pengguna untuk pindah ke RedNote. Saya tidak memiliki apa pun yang tidak dimiliki Tiongkok, dan jika mereka menginginkan data saya, silakan ambil, ujar salah satu pengguna, menanggapi keraguan yang ada.

RedNote, yang dikenal dengan nama Xiaohongshu di Tiongkok, semakin populer di kalangan anak muda dan kini menjadi pesaing serius TikTok di beberapa negara berbahasa Mandarin. Dalam waktu singkat, jumlah pengguna baru dari AS meningkat pesat, dan aplikasi ini bahkan melesat ke posisi ke-6 dalam kategori Sosial di Apple App Store.

Beberapa pengguna RedNote menyampaikan kepentingan untuk mengutak-atik konten mengenai kehidupan sehari-hari mereka dan berbagi pengalaman dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Fotheringham, lewat pesan RedNote, menggambarkan betapa aplikasi ini memperluas wawasan dan menjembatani interaksi dengan masyarakat Tiongkok.

Tentu saja, ada pengguna yang mengingatkan untuk berhati-hati dalam berbagi informasi di platform tersebut. Meski ada keraguan tentang syarat dan ketentuan yang tidak bisa dibaca oleh beberapa pengguna, migrasi ini menunjukkan keinginan untuk bersosialisasi dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia.

Dari momen transisi ini, banyak pengguna memutuskan untuk tetap aktif di RedNote bahkan jika TikTok tetap bisa diakses. “Saya akan terus menggunakan platform yang sudah saya bangun di RedNote,” kata Sydney Crawley, seorang profesional teknologi dari Tennessee. Fotheringham pun mengakui bahwa RedNote telah membuka matanya tentang budaya Tiongkok, Saya sangat menyukai RedNote... Saya hanya perlu belajar berbicara bahasa Mandarin!

Special Ads
© Copyright 2024 - ZonaRandom88 | Situs Informasi Terkini, Artikel Menarik, Hiburan, Teknologi, Wisata, dan Berita bola
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads
...