Alarm Bahaya: 694 Gedung Tinggi di Jakarta Terancam Karena Abai pada Standar Keselamatan Kebakaran!

Zonarandom88.site Dengan nama Allah semoga kalian selalu berbahagia. Di Sini aku ingin membagikan informasi penting tentang Berita,Trends. Insight Tentang Berita,Trends Alarm Bahaya 694 Gedung Tinggi di Jakarta Terancam Karena Abai pada Standar Keselamatan Kebakaran Temukan info penting dengan membaca sampai akhir.

Jakarta, 21 Januari 2025 – Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mengungkapkan adanya kekhawatiran serius terkait keselamatan kebakaran di ibu kota. Dalam pemeriksaan terbaru yang dilakukan, tercatat sekitar 694 gedung bertingkat di Jakarta belum memenuhi standar keselamatan kebakaran yang ditetapkan.

Dari jumlah itu, pembagian gedung bertingkat terbagi menjadi dua kategori: gedung tinggi dengan jumlah lantai 8 ke atas dan gedung menengah-rendah dengan 8 lantai ke bawah. Untuk gedung tinggi, ada 1.228 unit, di mana 361 di antaranya tidak memenuhi syarat. Sementara untuk gedung menengah-rendah, terdapat 1.381 unit, dengan 333 gedung tidak memenuhi kriteria keselamatan yang berlaku.

Sertifikasi keselamatan kebakaran sangat penting, karena gedung yang memenuhi syarat akan mendapatkan sertifikat keselamatan kebakaran. Pentingnya sertifikat ini tidak hanya memberi jaminan keamanan bagi pengelola dan penghuni, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan perilaku yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan operasional gedung.

Satriadi Gunawan, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta, menjelaskan bahwa prosedur pemeriksaan dilakukan setiap tahun untuk memastikan gedung-gedung tetap dalam keadaan aman dan memenuhi standar. Pemeriksaan mencakup beberapa aspek vital, termasuk:

Sayangnya, beberapa gedung tetap tidak mengindahkan pemberitahuan terkait pemenuhan syarat keselamatan kebakaran. Glodok Plaza, misalnya, tidak direkomendasikan untuk mendapatkan Sertifikat Keselamatan Kebakaran pada tahun lalu dan menimbulkan perhatian lebih setelah kebakaran terjadi pada Januari 2025. Kebakaran tersebut diduga disebabkan oleh arus pendek listrik, yang merupakan salah satu faktor utama dari insiden kebakaran di Jakarta.

Penanganan keamanan gedung bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Pengelola gedung juga harus bertanggung jawab dalam memastikan semua aspek keselamatan dijaga agar tidak membahayakan penghuni dan lingkungan sekitar. Satriadi menekankan bahwa penting bagi pemilik gedung untuk memperbaiki fasilitas keselamatan mereka dalam jangka waktu yang ditentukan.

Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran di masyarakat, Gulkarmat DKI Jakarta juga menghimbau warga untuk lebih waspada terhadap penggunaan alat listrik. Penggunaan stop kontak atau colokan yang tidak berstandar bisa menimbulkan risiko besar. Satriadi menyebutkan bahwa tindakan seperti menyambung sekring yang putus dengan kawat, atau mengganjal Miniature Circuit Breaker (MCB) yang sering turun, sangat tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan korsleting listrik.

Tidak hanya itu, tindakan kelalaian dalam menggunakan alat pemanas seperti kompor gas dan lilin juga dapat berkontribusi pada insiden kebakaran. Oleh karena itu, masyarakat diingatkan untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan listrik dan alat pemanas agar tidak terjadinya kebakaran yang lebih fatal.

Melihat insiden yang terus berlangsung, penting bagi semua pihak untuk mengambil langkah preventif dan responsif dalam mengatasi masalah keselamatan kebakaran. Kesiapsiagaan, perhatian terhadap detail, serta pemeliharaan berkala adalah kunci untuk mencegah tragedi yang tidak diinginkan, mengingat kebakaran dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.

Itulah penjelasan rinci seputar alarm bahaya 694 gedung tinggi di jakarta terancam karena abai pada standar keselamatan kebakaran yang saya bagikan dalam berita,trends Mudah-mudahan tulisan ini memberikan insight baru berpikir maju dan jaga kesejahteraan diri. Silakan share ke orang-orang di sekitarmu. jangan lewatkan artikel lain di bawah ini.