Menyusuri Jejak Sejarah: Menbud Fadli Zon Resmikan Revitalisasi Museum Kepurbakalaan Banten Lama
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5101210/original/072723000_1737354260-WhatsApp_Image_2025-01-20_at_13.22.11.jpeg)
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, baru-baru ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kelangsungan pelestarian dan pengembangan situs budaya di tanah air. Menurutnya, kebudayaan harus berfungsi sebagai perekat kebangsaan yang menjadi aset nasional yang tidak hanya perlu dilindungi, tetapi juga harus dikembangkan, dimanfaatkan, dan dibina dengan baik.
Dialog dengan komunitas pelestari budaya Banten di Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII patut dicatat, karena diskusi yang berlangsung di sana berfokus pada pembangunan Taman Budaya Banten. Tujuan taman tersebut adalah menciptakan ruang aman dan inklusif bagi para pelaku seni serta mendukung pelestarian seni bela diri serta perlindungan masyarakat adat dan cagar budaya yang ada.
Pada kesempatan tersebut, Fadli Zon meresmikan revitalisasi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama (MSKBL) saat kunjungan kerjanya ke Provinsi Banten. Selain museum, Fadli juga melakukan peninjauan ke beberapa situs bersejarah lainnya seperti Benteng Speelwijk, Keraton Kaibon, dan Keraton Surosowan. “Pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan situs-situs budaya adalah tanggung jawab kita terhadap generasi mendatang,” ujarnya menegaskan.
Museum tersebut menyimpan lebih dari 1.000 artefak penting dan berfungsi sebagai pusat edukasi serta pelestarian sejarah Kesultanan Banten. Fadli mengungkapkan bahwa kebudayaan merupakan fondasi pembangunan bangsa, sehingga revitalisasi tersebut diharapkan dapat memperkuat peran museum dengan menambahkan teknologi interaktif serta pameran temporer.
Fadli juga menekankan pentingnya menghidupkan narasi sejarah dalam pengelolaan situs budaya. Sebagai contoh, ia menyebutkan perlunya mendokumentasikan rumah tinggal Syekh Yusuf, seorang pahlawan nasional yang pernah tinggal di Banten dan berkontribusi dalam penyebaran Islam, serta menelusuri lokasi pendaratan pertama Cornelis de Houtman di Pelabuhan Banten.
Kami siap memberikan dukungan, karena yang terpenting adalah menghidupkan kembali ekosistem budaya kita, tegas Fadli. Ia juga mengusulkan agar bangunan bersejarah dapat dimanfaatkan sebagai ruang publik dan pusat seni budaya, untuk mendukung keberlangsungan budaya lokal.
Saat kunjungan, Fadli juga meninjau Masjid Agung Banten yang menjadi simbol akulturasi budaya dengan arsitektur yang memadukan dengan elemen Jawa, Tiongkok, dan Eropa. “Penting untuk ada sinergi antara pemerintah pusat, daerah, akademisi, serta masyarakat dalam usaha pelestarian ini,” pungkasnya.
Kunjungan Fadli ditutup dengan peninjauan terhadap Gedung Negara Eks Karesidenan Banten, yang kini berfungsi sebagai rumah dinas gubernur dan telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Menariknya, museum ini begitu diminati, di mana sepanjang tahun 2024 saja, jumlah pengunjungnya telah mencapai lebih dari 60.000 orang.
Situs-situs ini adalah pengingat akan dinamika sejarah yang telah membentuk identitas kita saat ini. Museum bukan hanya sekadar tempat untuk menyimpan artefak, tetapi juga ruang hidup yang menjadi penghubung antara masa lalu dan masa kini melalui inovasi serta teknologi,” kata Fadli lebih jauh.
Ia menekankan bahwa narasi sejarah harus dihidupkan kembali untuk membantu masyarakat menemukan kembali identitas budayanya. Fadli Zon juga menyebutkan bahwa situs Banten Lama ditargetkan untuk menjadi cagar budaya tingkat nasional pada tahun ini agar lebih diperhatikan dan dilestarikan.
Menurutnya, pelestarian budaya harus bersifat dinamis dan relevan dengan perkembangan zaman. Dalam upaya memperkuat komunitas seni bela diri seperti pencak silat dan debus, ia mendorong pelaksanaan festival budaya dan aktivasi komunitas untuk terus melestarikan warisan budaya Indonesia.
“Komitmen kita adalah memastikan pelestarian budaya bukan hanya sekadar kenangan masa lalu, tetapi juga sebagai inspirasi dan kekuatan untuk membangun masa depan bangsa,” tutup Fadli dengan optimisme.
- Striker Muda Timnas Indonesia Curahkan Kekaguman: Patrick Kluivert, Sang Legenda yang Menginspirasi!
- Patrick Kluivert: Semangat Baru untuk Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2026 Berkat Sentuhan Magis Shin Tae-yong!
- Gempa Internal: 9 Polisi Jakarta Barat Dipecat akibat Skandal Perzinahan dan Narkoba!
✦ Tanya AI