Prabowo Ajak Pemda Kolaborasi untuk Wujudkan Program Makan Bergizi Gratis!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5072340/original/038194000_1735548627-Gambar_WhatsApp_2024-12-30_pukul_12.45.51_630d883a.jpg)
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan gizi masyarakat, Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), mengemukakan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan BGN. Terdapat tiga langkah kunci yang harus dilakukan secara sinergis. Langkah pertama adalah menyiapkan infrastruktur yang memadai, langkah kedua adalah memberdayakan masyarakat untuk memanfaatkan potensi sumber daya lokal dalam penyediaan bahan baku gizi yang berkualitas, dan langkah ketiga adalah kerja sama dalam penyaluran bantuan kepada kelompok sasaran, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, serta anak balita.
Dalam keterangannya yang diterima pada Rabu, 15 Januari 2025, Dadan menekankan bahwa untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG), keterlibatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sangatlah diperlukan. Ia menegaskan, Tentu saja bisa direalisasikan dan sangat perlu untuk mempercepat implementasi program. Ini menunjukkan bahwa dukungan finansial dari pemerintah daerah dapat menjadi pendorong utama keberhasilan program tersebut.
Presiden Prabowo Subianto juga mendukung penuh inisiatif ini dan mengundang pemerintah daerah untuk turut serta dalam pembiayaan Program Makan Bergizi Gratis. Kami sudah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri untuk memastikan kelancaran implementasi di daerah, jelas Dadan, menambahkan bahwa keterlibatan semua pihak sangatlah penting.
Dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2025-2029, yang diadakan di Gedung Bapennas Jakarta Pusat pada 30 Desember 2024, Prabowo menyatakan komitmennya untuk memberikan kesempatan kepada semua pihak yang ingin terlibat dalam program tersebut. Ia menekankan bahwa pemerintah membuka pintu untuk kolaborasi dalam upaya memperbaiki gizi masyarakat.
Sekali lagi, Dadan menegaskan bahwa pentingnya pengelolaan anggaran harus dilakukan dengan efisien. Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, menambahkan bahwa susu akan tetap menjadi bagian dari Program Makan Bergizi Gratis, meskipun tidak disajikan setiap hari. “Kita buka siapapun yang mau ikut serta, boleh,” ujar Prabowo kepada wartawan pada 16 Januari 2025 di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta.
BGN menargetkan untuk menjangkau jutaan penerima manfaat dari program ini selama tahun berjalan dengan alokasi APBN yang mencapai Rp71 triliun. Pada tahap awal, dari Januari hingga April, BGN menargetkan sebanyak 3 juta penerima manfaat melalui 937 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Setelah itu, dari April hingga Agustus, rencana untuk meningkatkan jumlah penerima manfaat menjadi 6 juta orang melalui 2.000 satuan pelayanan juga telah disusun. Dengan demikian, inisiatif ini tidak hanya berfokus pada pemberian makanan, tetapi juga pada peningkatan kesadaran dan ketersediaan gizi yang lebih baik bagi masyarakat, terutama kelompok rentan.
Secara keseluruhan, upaya ini menunjukkan bagaimana pemerintah berkolaborasi dan memanfaatkan sumber daya lokal guna mencapai tujuan dalam meningkatkan gizi masyarakat, sehingga kesehatan yang lebih baik dapat dicapai oleh seluruh lapisan masyarakat.
✦ Tanya AI