Prabowo: Program MBG, Tugas Mulia Tanpa Batas Terima Kasih!

Dalam sebuah rapat yang dilakukan di Istana Kepresidenan Jakarta, Dadan Hindayana selaku Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat berkeinginan untuk mempercepat distribusi manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi 82,9 juta penerima manfaat. Hal ini diharapkan dapat terwujud selambat-lambatnya pada akhir tahun 2025.

Prabowo juga mengingatkan kepada peserta didik agar menghormati guru dan orang tua. Pernyataan ini disampaikan oleh Prabowo dalam acara 'Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia'. Menurutnya, sikap penghormatan ini sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

Sementara itu, Dadan mengungkapkan kegelisahan Presiden terkait masih banyaknya anak-anak di Indonesia yang belum mendapatkan akses terhadap program MBG, yang menawarkan makanan sehat secara gratis. “Kenapa Pak Presiden gelisah? Karena banyak anak yang belum mendapatkan (MBG),” papar Dadan dalam wawancaranya yang dilansir pada tanggal 17 Januari 2025.

Pada kesempatan berbeda, Prabowo menyampaikan rasa terima kasih kepada para siswa yang mendukung program tersebut. “Saya sangat menghargai ucapan terima kasih kalian, tetapi tidak perlu berterima kasih kepada saya. Ini adalah kewajiban saya sebagai Presiden,” ujarnya saat berada di Sumedang, Jawa Barat, pada tanggal 20 Januari 2025.

Target yang ditetapkan Prabowo adalah agar 82,9 juta penerima manfaat dapat menikmati layanan MBG hingga akhir tahun 2025. Namun, program ini juga membawa dampak bagi pedagang kantin di sekolah-sekolah, yang mengalami penurunan omset, bahkan ada yang terancam bangkrut akibat tidak teredukasinya siswa dengan makanan dari kantin.

Program MBG di wilayah Jakarta Selatan resmi dimulai pada tanggal 13 Januari 2025. Dadan menjelaskan bahwa Presiden ingin agar semua penerima manfaat, termasuk anak-anak, ibu hamil, menyusui, hingga balita, segera merasakan langsung hasil dari program ini. “Beliau sangat peduli dengan tuntutan anak-anak yang merasa belum mendapatkan makanan bergizi,” tambah Dadan.

Lebih lanjut, Dadan mengungkapkan sebuah cerita mengharukan tentang seorang anak berumur lima tahun yang bertanya kepada ibunya, “Ibu, kenapa saya belum dikasih makan oleh Bapak Prabowo, sementara teman-teman saya sudah?” Cerita ini menunjukkan betapa pentingnya program ini bagi kehidupan sehari-hari anak-anak.

Presiden Prabowo meminta semua kementerian dan lembaga terkait untuk saling berkolaborasi agar program Makan Bergizi Gratis dapat direalisasikan dengan efektif. “Itu artinya, beliau sedang mempertimbangkan kemungkinan tambahan anggaran untuk program ini,” tambah Dadan.

Dadan juga menyebutkan bahwa akan diperlukan anggaran sebesar Rp100 triliun agar semua 82,9 juta penerima manfaat bisa mendapatkan makanan bergizi gratis. “Kalau kita hitung, Rp100 triliun sebenarnya sudah cukup untuk memberi makan 82,9 juta orang, jika penambahan anggaran ini terwujud pada bulan September,” pungkas Dadan.

Dengan segala upaya dan kolaborasi yang dilakukan, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat terwujud secara maksimal dan menambah kualitas gizi anak-anak Indonesia. Hal ini sangat berkaitan dengan masa depan bangsa, di mana generasi penerus harus mendapatkan asupan nutrisi yang cukup agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Infografis mengenai pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis ini telah disiapkan dan dimulai pada Januari 2025, dengan harapan bisa menjangkau semua pihak yang membutuhkan. Mari kita dukung program ini untuk generasi yang lebih sehat dan cerdas di masa depan.