Berita Horor di Glodok Plaza: Polisi Siap Olah TKP Setelah Misi Pencarian Korban Hilang!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5096020/original/030573200_1736968909-20250116-Kebakaran_Glodok-HER_1.jpg)
Setelah proses pencarian dilakukan dan lokasi kebakaran dibersihkan, kegiatan penanganan lanjutan kini sedang berlangsung. Ade Ary, seorang pejabat terkait, menginformasikan bahwa hingga kini, proses identifikasi korban kebakaran yang terjadi di Jakarta sedang berlanjut di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah memperoleh data pendukung yang dibutuhkan untuk melakukan identifikasi lebih lanjut.
Ia juga menyampaikan bahwa Tim DVI masih terus melakukan pengumpulan data ante mortem dari keluarga korban untuk memperlancar proses identifikasi. Kami akan menunggu hingga pencarian dan pembersihan di lokasi selesai, baru kemudian tahap olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Puslabfor Polri dapat dilakukan, ungkap Ade Ary kepada wartawan pada hari Senin, 20 Januari 2025.
Lebih jauh, Ade Ary menambahkan bahwa tim Puslabfor Polri akan terlibat dalam proses olah TKP untuk mencari tahu penyebab kebakaran secara mendetail. Saat ini, tim gabungan yang terdiri dari Polres Metro Jakarta Barat, Puslabfor Polri, dan Tim DVI terus bekerja di lokasi guna mencari korban hilang serta membersihkan puing-puing sisa kebakaran.
Dia menjelaskan bahwa data ante mortem yang sudah diperoleh dari keluarga terus diperbarui dan sebagian data telah diserahkan ke pihak pemerintah. Tim DVI masih menerima berbagai data lain yang belum dapat dilengkapi, kata dia pada hari yang sama. Hasil komunikasi dari Tim DVI juga menunjukkan bahwa terdapat laporan tentang 14 orang yang sampai saat ini masih dinyatakan hilang di lokasi kebakaran.
Data primer yang satu ini sangat penting, terutama sidik jari, rekam medis gigi, dan DNA yang akan membantu proses pencocokan identitas para korban. Warga setempat bahkan merekam momen kebakaran yang terjadi di pertokoan Glodok Plaza pada Rabu, 15 Januari 2025. Dari total 14 orang yang dilaporkan hilang, tim telah menerima sebanyak 8 kantung jenazah di RS Polri Kramat Jati.
Ade Ary memaparkan, bahwa data ante mortem dibagi menjadi dua kategori utama. Pertama adalah data sekunder, yang mencakup informasi mengenai kondisi fisik korban sebelumnya, seperti pakaian yang dikenakan, tanda lahir, dan tato. Data ini penting untuk melakukan identifikasi. Setelah proses identifikasi selesai, dan data postmortem diperoleh, kami akan melanjutkan dengan rekonsiliasi atau pencocokan data, tambahnya.
Lebih lanjut, Ade Ary menekankan bahwa Polda Metro Jaya, dalam menangani kasus ini, mendapat dukungan dari Tim DVI Pusdokes Polri yang bertugas di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Ia menyebutkan bahwa misi ini memiliki aspek kemanusiaan yang harus dipenuhi dengan kehati-hatian. Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa penanganan setiap aspek, termasuk olah TKP, pembersihan, dan pencarian segala korban yang belum ditemukan, dilakukan dengan teliti.
Saat ini, fokus utama kami adalah pendalaman data sebelum memasuki tahap pemeriksaan laboratorium oleh Puslabfor. Semua ini dilakukan untuk penanganan yang ilmiah, hati-hati, dan teliti, guna misi kemanusiaan tersebut, sehingga jenazah dapat segera diidentifikasi dan dikembalikan kepada keluarganya untuk proses pemakaman yang layak, jelasnya.
✦ Tanya AI