• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Langit Bergolak: Mengungkap Rute Penerbangan Paling Rawan Turbulensi di 2024 dan Faktor Penyebabnya!

img

Turbulensi udara merupakan fenomena yang sering terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi secara visual. Meskipun demikian, para ahli penerbangan meyakinkan bahwa keselamatan dalam penerbangan tetap terjaga. Dalam periode tiga tahun terakhir, tercatat sebanyak 111 insiden akibat turbulensi, yang mencakup 61,7 persen dari total 180 kecelakaan di seluruh dunia. Salah satu insiden yang paling parah terjadi pada penerbangan Singapore Airlines SQ321 pada tahun 2024.

Untuk memperbaiki keselamatan, sistem informasi waktu nyata tentang turbulensi akan diperkenalkan, sehingga pilot dapat membuat keputusan penerbangan yang lebih baik. Penumpang akan diberikan panduan tentang rute paling rawan turbulensi serta faktor-faktor penyebabnya. Tindakan pencegahan seperti penundaan layanan kabin selama turbulensi akan diterapkan oleh maskapai penerbangan.

Pada enam bulan pertama tahun ini, maskapai penerbangan Korea melaporkan 14.820 kasus turbulensi, mencapai 72 persen dari total tahun sebelumnya. Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan juga telah memperkenalkan empat langkah baru, hasil dari masukan para ahli penerbangan, akademisi, serta pemangku kepentingan lainnya. Layanan data meteorologi privat seperti IATA Turbulence Aware akan memberi informasi berharga kepada semua penerbangan.

Pembagian data cuaca antara badan meteorologi swasta dan negara akan diperluas, setelah insiden mendarat darurat di Bandara Suvarnabhumi, Thailand. Diberitakan oleh The Korean Times pada 15 Agustus 2024, kementerian menerbitkan pedoman baru yang mewajibkan pengumuman untuk mengingatkan penumpang mengenakan sabuk pengaman selama penerbangan.

Belum lama ini, Turbli.com merilis daftar rute penerbangan paling tidak stabil untuk tahun 2024. Pedoman baru juga menyarankan penyajian makanan di pesawat dihentikan 40 menit sebelum mendarat dalam penerbangan jarak jauh dan 15 menit untuk rute pendek. Maskapai penerbangan harus meninjau kembali prosedur penyajian sup dan teh panas untuk mengurangi risiko cedera selama turbulensi.

Berdasarkan data dari Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional, rute penerbangan dari Mendoza (MDZ) ke Santiago (SCL) dinobatkan sebagai yang paling rentan terhadap turbulensi. Peningkatan suhu yang tercatat tahun lalu diprediksi akan berkontribusi pada insiden turbulensi yang lebih banyak karena perubahan iklim dan kondisi cuaca ekstrim, dengan pegunungan seperti Andes dan Himalaya sebagai faktor utama.

Sebagai langkah pencegahan, Korean Air telah menghentikan layanan mi instan untuk mencegah luka bakar akibat turbulensi. Selain itu, upaya peningkatan kesadaran tentang turbulensi akan dilakukan dengan memperbanyak pengumuman di kabin. Maskapai juga diminta untuk lebih sering menyelenggarakan pelatihan bagi pilot dan pramugari agar dapat bereaksi lebih baik terhadap kejadian turbulensi selama penerbangan.

Special Ads
© Copyright 2024 - ZonaRandom88 | Situs Informasi Terkini, Artikel Menarik, Hiburan, Teknologi, Wisata, dan Berita bola
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads
...